Sabtu, 01 Desember 2012 0 komentar

Download Quiz bukan Parampaa

kuis ini simple saja karena dari powerpoint 

baiklah ini link nya




catatan : mohon maaf karena game ini  belum selesai jadi bisa di edit sesuka hati
Jumat, 30 November 2012 0 komentar

BEHIND THE SCENE

behind-the-scene

yah,mungkin cuma buat kenang-kenagan untuk instruktur di el-matra

Now I'M Senior B)
0 komentar

BirthDay


Ulang TahunSaya kemarin mengakses email lama saya (sudah lupa password-nya) di Yahoo dan Gmail, kemudian membuka-buka Inbox dan Sent.  Dan saya meringis tertawa. Menggelikan sekali rasanya, membaca email-email yang saya tulis. Ada perasaan “wtf?!?” yang muncul kala menelusuri bait demi bait tulisan saya sendiri. Lucu. Melihat masa lalu saya yang kek gitu, mengenang memori itu. Betapa naifnya, betapa culun dan betapa tololnya diri saya. Bercurhat dengan kawan yang bahkan sampai sekarang belum pernah saya temui, mengirimkan email iseng dengan subjek gak penting pada sanak saudara, dan menggunakan untuk mendaftar account di forum-forum tertentu.
Saya geli, merasa ingin mengatakan “Astaga!! Konyol banget kamu ini!!” pada sosok diri saya beberapa tahun yang lalu. Dan tentu, dari sana saya mengenang hal-hal lain di luar email-email dari dunia maya itu. Saya mengenang memori dunia nyata: saat saya berantem hanya gara-gara gak dapet kelereng; saat saya mbolos pelajaran guru killer dengan manjat pohon di kebun sekolah; saat saya ketahuan merokok di Pondok –dengan hukuman botak plontos;  saat saya kuliah menelantarkan tugas-tugas nirmana dan tipografi untuk belajar fotografi; saat saya menghabiskan uang hanya untuk nongkrong di Warnet + Game Center; saat saya berlama-lama pulang dari kampus demi untuk nungguin anak Interior yang cakep; dan saat saya mengendarai motor tanpa arah tujuan menyusuri Jogjakarta. Kamu itu ngapain, Vaaaaa?!?!?!
:D
Menjadi tua itu absolut, namun saya tidak kalut. Dari menertawakan diri saya di masa lalu, saya tahu, saya semakin dewasa. Semoga saya bisa menjadi lebih baik untuk tahun-tahun berikutnya. Amin amin amin!!
Soundtrack of the day :
:music:

0 komentar

Renungan


” Abuya, jangan bilang Insya Allah!”
“Lho, orang Islam kan harus bilang Insya Allah, kan yang menentukan segalanya adalah Allah!”
“Tapi kenapa setiap dalem minta sesuatu dan Abuya bilang Insya Allah, dalem ndak jadi dibelikan?!?”.
Tadi adalah percakapan antara keponakan saya yang berumur 6 tahun dan ayah-nya (kakak ipar saya). Menohok.
Insya Allah –tentu saja– dari bahasa arab : “in”, “sya’a” , dan “Allah”“In”adalah kata penghubung, satu kasta  dengan infor, from, by (dalam inggris).Sya’a Allah, berarti : kehendak Allah. Maka, frase itu bermakna “atas kehendak Allah” atau “jika Allah berkehendak“.
Sesuai makna aselinya, frase “insya allah” ini digunakan sebagai pelengkap suatu statemen positif “Ya!”, “Benar!”, “Oke!”, “Bisa!!”, dan semacamnya.  Itu menjadi doa atas sesuatu yang kita rencanakan. Karena sebagai ‘pelengkap’, maka lazimnya –diucapkan SETELAH statemen. Karena doa selalu datang setelah ada usaha. Gitu kan yah?
“Desain poster kapan jadinya?! Besok bisa?”
“Woh, iya bisa!! Insya Allah..”
“Bro, besok bisa ikut sesi pemotretan Asmirandah?!”
“Bisa! Bisa!! Insya Allah, bisa!! “
Kata “iya” dan “bisa” menjadi usaha si pelaku mewujudkan rencananya, dan “insya allah” menjadi doa-nya. Idealnya seperti itu.
Uniknya, di masyarakat kita. Insya Allah udah gak bermakna ‘positif’ melainkan justru cenderung ‘negatif’. Suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan penolakan, keraguan, ke-enggan-an atau ketidak-siapan secara halus. Dan seringkali diletakkan di depan –sebelum statemen, –plus erangan.
“Kaos pesenanku dateng kapan, mas? 
“Ngggg, insya allah, tiga hari!!”
“Bro, besok bisa ikut sesi kedua seminar dan rapat!”
“Ngggg, insya allah… Insya allah bisa, bisa..”
Kalo ditelusuri, maka maknanya menjadi : “Kalo Tuhan berkehendak, maka iya bisa”. Seolah-olah menyerahkan dan ‘menyalahkan’ Tuhan jika nanti statemen ‘iya’-nya ngga terwujud. Membebaskan diri dari perasaan guilty karena mengecewakan lawan bicara. Ketika esok hari ditanya, tentu berkelit dan berdalih; “Kemaren aku udah bilang ‘insya allah’ kan. Sorry ya..”
Hari gini, insya allah udah bermakna : “Nggak janji lho yaaaa”.
Yang menyedihkan, saking kelirunya kita memaknai “insya allah” –banyak yang kemudian menolak dikasih ucapan itu. Misalnya ya, ada yang bilang dengan tulus. “Oke!! Entar aku temenin kamu belanja, insya allah!!”  kemudian direspon balik dengan. “Halah!! Jangan insya allah, insya allah dong!! Meragukan tauk! Yang pasti-pasti aja! Bisa nggak? “
Familiar?
Budaya kita memang terpuji, sangat sopan dan halus. Kita nggak ingin mengecewakan orang dengan janji-janji –yang kita TAHU tidak bisa kita tepati. Kemudian kita menyelimuti janji kita dengan selimut ‘insya allah’; dengan tujuan –meski gak bisa dipenuhi, tentu bisa dimaafkan karena Tuhan berkehendak lain. Bisa dimaafkan karena kalimat sakti; “insya allah”.
Kita manusia –mahluk yang cenderung bergantung pada harapan. Janji dengan ‘Insya Allah’ mengandung harapan. Dan betapa menyakitkannya ketika suatu harapan itu hilang. Alih-alih tidak ingin mengecewakan, kita justru melipat-gandakan kekecewaan yang diderita kawan atau kerabat yang kita kasih “Insya allah” tadi.
Kita belum berusaha, tapi udah menggantungkan rencana pada Tuhan.
Kenapa kita nggak berterus terang, banyak ungkapan halus tanpa perlu mencatut nama Tuhan kan?
-:huhu:
-
Atau, gimana?
0 komentar

Batas


“Kalau berteman jangan milih-milih.” adalah salah satu nasehat yang membuat saya bingung. Kalau kita tidak boleh memilih teman ~maka logikanya: kita harus berteman dengan siapapun. Termasuk dengan orang jahat?
Eh?
Saya juga pernah dinasehati: “Bebaskan pikiranmu; beri ruang untuk gagasan-gagasan. Lebih banyak pilihan, lebih mudah buatmu untuk memutuskan.” Kenyataannya; banyaknya pilihan dalam hidup malah bikin saya semakin bingung.
Kaum hawa yang berkunjung ke mall kemudian keluar masuk toko sepatu; bisa jadi dia sedang bingung karena: 1. Tidak menemukan sepatu keren yang cocok dengan selera; atau… 2. Terlalu banyak sepatu yang keren ~dan SEMUANYA cocok dengan selera.
Kita (mungkin) sudah tak terjajah; trus kita jadi merasa bebas. Bebas makan apapun. Bebas berbuat apapun. Namun, apakah itu bikin kita bahagia?

‘Hidup bebas’ itu menurut saya adalah salah satu contoh oksimoron. Karena kehidupan manusia di dunia ini ada batasnya. Iya, nggak sih? Umur kita terbatas. Kesehatan terbatas. Otak kita terbatas, kemampuan terbatas. Semua ada batasnya.
Pernah nggak kamu duduk di depan komputer dengan internet kencang namun nggak tahu ingin men-download apa lagi? Saking bebasnya akses dan saking banyaknya file yang tersedia di ‘dunia maya’ sehingga kamu bingung mau mengunduh yang mana. Film-film mesum sampai program-program bajakan terbaru sudah terambil. Trus kemudian bingung mau membuka yang mana. File-nya yang mana ya tadi?
Pernah nggak kamu garuk-garuk kepala sambil mengamati judul-judul di rak DVD (atau di folder “Movies” di harddisk-mu), pusing memilih film apa yang akan ditonton? Atau kusut berdebat mencari sepakat dengan kawanmu di samping loket bioskop.
Pernah nggak kamu terpekur di restoran; menelusuri menu-menu makanan dan minuman yang bejibun? “Ini enak, eh tapi ini juga kayaknya enak deh. Aduh, ini ada menu baru. Jus ini seger, tapi yang itu menarik. Wait, ada paket apa nih? Wah, waaah…”
Ketika masa Pemilu (sudah cukup umur untuk punya hak pilih kan? heuhe), pernah nggak kamu bengong di bilik pemungutan suara; tidak sepenuhnya yakin mencoblos sosok mana yang akan jadi pemimpin?
Dan ini. Sebagai seorang mahluk sosial; kita tentu bertemu dengan banyak orang. Apalagi orang Indonesia, mana ada yang benar-benar bisa #ForeverAlone? Pasti cranky kalau sendirian di rumah. Ya, nggak sih? Maka kita pun memperluas pergaulan. Kemudian mendekati lawan jenis. Eaaa. Pasti banyak sosok menarik yang mengisi bahtera kehidupan kita (Ok, bahasanya mulai jijik, sorry). Di sini lah masalah mulai muncul. Karena banyaknya figur yang menarik ~kita jadi susah memutuskan akan menambatkan hati dengan siapa. Pada akhirnya, banyak yang memilih untuk tetap jomlo. *sumpah, ini bukan curhat!*
:oya:
Banyak pilihan ternyata bikin susah ya. Contohnya dulu, ketika saya masih memakai PC. Banyaknya aplikasi bajakan di sistem operasi Windows  membuat komputer saya menjadi padat. Ada game ini, game itu. Ada aplikasi grafis ini, ada video-player itu. Saking bebasnya aplikasi-aplikasi itu masuk PC, saya nggak sadar kalau ada virus yang ikut menyelinap masuk dan mengganggu kinerja. Trus, saking banyaknya program dan aplikasi, harddisk jadi terengah-engah; memorinya kusut, PC saya jadi berat; loading-nya pun lemot.
Trus, saya dulu punya budjet bulanan untuk membeli buku-buku. Tiap selesai gajian (atau dapet rejeki dari ortu); saya ke toko buku terdekat untuk membeli komik dan buku-buku baru. Sampai di kamar; saya tersadarkan kalau beberapa buku yang saya beli di bulan-bulan kemarin ternyata masih bersegel manis. Tak terjamah. Oh.
Apa lagi? Oh ya. Dulu sebelum smartphone populer, saya dulu suka mengoprek ponsel. Merk favorit saya dulu Sony Ericsson seri W. Firmware di-flash, temanya diganti; fitur-fitur dimodifikasi jadi lebih keren. Wush! Namun ternyata kepuasannya tidak seberapa dibanding dengan crash dan error yang seringkali muncul. Ponsel pun saya kembalikan ke setting pabrikan.
Sekarang, ketika smartphone naik daun; saya sering mendengar keluhan teman. Bukan mengeluh karena ponsel suka ngadat atau apa, tapi mereka lebih mengeluh bingung dengan pilihan smartphone yang bermacam-macam. Entah itu iOS, Android atau Windows Phone.
Well, konsep ‘terbatas’ mungkin sudah diterapkan Apple untuk produk-produknya. iPhone misalnya, tidak ada varian iPhone Mini atau iPhone Tab. Mereka hanya meng-upgrade produk-produk terdahulu setiap tahunnya. Jadi pilihannya mudah. Tapi tetep, beberapa orang masih bingung menetapkan pilihan. iPhone yang 32GB atau 64GB? Hitam atau Putih? Beli di luar negeri atau beli paket sama provider? Heuhe.
Barusan, saya me-reset following di twitter saya. Sebelumnya saya nge-follow 600 lebih user karena baaanyak sekali account yang menarik untuk diikuti, dan itu menjadikan timeline saya ramai. Penuh ocehan ini, berita anu, ocehan itu. Too much info. Pusing. (Entah bagaimana dengan mereka yang ngefollow sampai ribuan account itu ya?) Maka saya reset following sampai 0, kemudian membatasi hanya list itu. Semoga gak pusing-pusing lagi. Heuhe.
Jadi gitu.
Saya mulai menahan untuk tidak meloncat terlalu bebas. Saya memberi batas.
:)
0 komentar

April Mop ala Masova


Kalau ingin mencoba lihat peta yang lain, buka -> http://maps.google.com/trus di pojokan kanan klik Quest (kalau belum aktif). Karena ini spesial untuk April Mop, besok sepertinya udah nggak bisa lagi. Hehehe.
Ngomong-ngomong soal Google, mereka rutin bikin joke April dari tahun 2000. Dan sangat bervariatif, mulai dari Google Autopilot, produk minumanGoogle Gulp, teknologi anaglyph 3D untuk Google Chrome 3DGoogle Translate for Animals, sampai Google Motion. -___-

Klik di Gambar untuk daftar Jokes & Easter Eggs Google di Wikipedia
Selain Google, beberapa website populer juga suka bikin jokes di tanggal 1 April, kadang ada yang nyuri start juga sejak akhir Maret. Seperti website face.com yang bikin inovasi bisa mendeteksi umur seseorang lewat poto, atauTechcrunch yang membuat kanal untuk Drama, website berita Sun juga ikutan bikin berita menggelikan.
:kishishi:
Buat yang tidak familiar dengan pranks, jokes di April Mop kadang bikin bingung dan kesal. Tapi biasanya lantas bilang “halaaaaah”, karena toh ngerjainnya nggak terus-terusan. Setahun sekali.
Naaaah. Karena saya sedang kumat isengnya, maka untuk ngerjain timeline twitter, saya semalem menukar account @masova dengan @Iisadepe, dengan avatar dan bio persis seperti milik sahabat saya @lisadepe. Maka sepagian tadi banyak yang bingung. Yang ngefollow saya dan depe bingung karena ada 2 akun lisadepe di timeline, yang tidak follow depe bingung kenapa ada orang bernama lisadepe di timeline-nya. Heuehehehe. *diinjek-injek*
Bahkan ada seseorang yang nge-DM saya dengan sopan: “Dear, Mbak Lisa. Saya gak inget kapan follow. Kok bisa ya?” HAHAHAHAHAHA. Maaaappp.. *ditampar yang nge-DM*.
Ini beberapa celetukan kesal dan bingung di timeline.
Buat yang tadi sempat bingung dan kesal, maaf yaaa. Hehehe. Saya berikan selamat juga karena berarti kamu masih manusia. Masih mempunyai rasa peduli kepada sesama. (gak nyambung woiy). Ya sudah lah ya.
Ada yang punya cerita tentang April Mop hari ini? Ayo berbagi!
Selamat beraktivitas. Semoga hari ini menyenangkan.
:blush:
0 komentar

Pemikiran untuk orang Virtual


       Kebanyakan Orang-orang Virtual *{seperti saya} memang bisa memiliki pikiran yang tinggi, tapi ada satu kalimat yang mungkin tidak semua orang-orang virtual tau.
       Apakah anda biasa bangun sekitar jam 4 atau di lebih pagi lagi sekitar jam 2 sampai jam 3, nah..seperti ini, apabila anda bangun pada jam tersebut, coba carilah jaring laba-laba disekitar rumah anda, apabila tidak menemukannya, coba cari di rumah tetangga , jangan takut!! sebagai orang virtual usahakan tidak panik dan cari saja jaring Laba-laba tersebut, jika sudah ditemukan , lihat pada bagian tengah jaring itu maka akan nampak wajah seseorang yang mungkin anda kenal atau orang yang anda tidak kenal.
       Pada hal ini kejadian tersebut yang dinamakan "THE DARKSIDE WEB" , Saya juga belum paham karena kata itu saya temukan didalam mimpi misterius yang saya alami.

             Baiklah Anda Sudah Paham Tentang Kalimat Yang Orang Virtual Tidak Tau ? , Yah Itulah

                                                                   THE DARKSIDE WEB
 
;